Pengertian Ana-niyyaa, Contoh Sikap Ana-niyyaa, Sebab Ana-niyyaa. AkibatAna-niyyaa dan Cara Menghidari Ana-niyyaa


Ana-niyyah berarti sikap mengutamakan atau menon- jolkan  rasa keakuan  saat bersikap. Dalam bahasa yang lebih umum kita menyebut- nya egois atau selfish.

Apakah Ana-niyyah itu?

Ana-niyyah berakar dari kata ana yang berarti aku atau saya. Dengan akar kata tersebut, ana-niyyah berarti sikap mengutamakan atau menonjolkan rasa keakuan  saat bersikap.  Dalam bahasa yang lebih umum kita menyebutnya  egois atau selfish. Sikap ana-niyyah atau egois ini merupakan  sikap dasar manusia sebagai pribadi yang memiliki ego atau sikap diri.

Dalam ukuran wajar, sikap ana-niyyah ini sangat diperlukan karena akan membentuk  karakter seseorang yang memiliki ciri khusus bagi dirinya. Dengan sikap ana-niyyah yang wajar ia dapat bersikap dan berpendirian  yang tegas terhadap sesuatu. Orang yang memiliki sikap ananiyah yang terlalu rendah akan sangat mudah terpengaruh dan terombang-ambing pada pendapat orang lain. Ia merasa minder di hadapan orang lain. Sebaliknya, saat sikap ana-niyyah ini terlalu kuat
ia dapat terjerumus pada sikap tidak peduli pada orang lain. Sikap ana-niyyah yang terlalu besar membuat seseorang mengabaikan orang lain. Ia tidak lagi memandang penting hadirnya orang lain dalam pandangan hidupnya. Dengan pandangan seperti ini, ia akan mengukur  segalanya dari sudut pandang pendapat dan kepentingannya pribadi. Sikap egois yang berlebihan membuat hubungan sosial pelaku dengan orang lain bermasalah.  Hal inilah yang tidak baik untuk dilakukan.

Contoh Sikap Ana-niyyah yang Berlebihan

 Sikap ana-niyyah  yang berlebihan muncul dalam bentuk yang beragam. Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Selalu ingin menang sendiri.
Sikap ini adalah sikap khas ana-niyyah.  Rasa keakuan  yang
besar membuat  seseorang tidak pernah bersedia mengalah dari orang lain. Ia selalu ingin menang dalam semua keinginannya.

2.Tidak peduli pada orang lain.
Sikap lanjutan dari ingin menang sendiri adalah tidak peduli pada orang lain. Saat mengejar keinginannya,  ia tidak mempedulikan  keadaan, keinginan, dan kebutuhan orang lain. Hal terpenting baginya adalah terpenuhinya keinginan diri sendiri.

3. Meremehkan  orang lain.
Keakuan yang besar akan membuat orang tersebut merasa dirinya adalah pusat dunia. Ia merasa yang paling pandai, paling tampan, dan paling penting dari semua yang ada. Dengan perasaan seperti itu, ia akan dengan mudah meremehkan orang lain.

4. Tidak mendengar  saran dan kritikan orang lain.
Setelah merasa dirinya serba paling, ia merasa orang lain tidak lebih baik dari dirinya. Dengan demikian, pendapat orang lain pun tidak lebih baik dari pendapatnya sendiri. Keadaan ini membuat ia tidak mau mendengarkan  saran orang lain.
(Sumarsono: 2005)

Sikap-sikap tersebut di atas dapat muncul satu persatu atau bersamaan pada diri seseorang . Hal ini
terkait dengan seberapa  parah perilaku ana-niyyah itu
bersarang dalam jiwanya. Hal ini tidak lepas dari penyebab ia menderita penyakit ana-niyyah yang berlebihan seperti ini.

Sebab Munculnya Sikap Ana-niyyah

Sikap ana-niyyah muncul dari beberapa kemungkinan sebab sebagai berikut.

1. Salah didik.
Pendidikan yang salah saat masih kecil membuat seseorang mengidap penyakit ananiyah.  Salah didik dalam hal ini dapat berupa kebiasaan orang tua memanjakan anak, membanggakan anak secara berlebihan di hadapan orang lain, atau malah terlalu sering menghina  si anak hingga memiliki harga diri yang teramat rendah. Akibatnya ia tidak peduli pada orang lain yang dirasanya jahat.

2. Kecewa dengan orang-orang  sekitar.
Kekecewaan dalam hati yang tidak tersalurkan dapat membuat seseorang merasa putus asa dalam berhubungan dengan orang lain. Akibatnya ia memutus hubungan jiwanya dengan orang lain dan menghibur diri dengan menganggap orang lain tidak penting.

3. Dipuja oleh orang sekitar.
Orang yang dipuja oleh fans beratnya  dapat berubah menjadi orang yang merasa dirinya  sebagai pusat dunia. Sikap berlebihan itu membuat ia merasa dirinyalah yang paling penting dan orang lain hanyalah perangkat untuk dirinya.

  Pada dasarnya keadaan  tersebut di atas hanyalah  penyebab sekunder dari perilaku ana-niyyah. Penyebab utama sikap tersebut adalah lemahnya iman seseorang kepada Allah Swt. Lemahnya iman inilah yang membuat penyebab di atas dapat mempengaruhi jiwa hingga bersikap egois ana-niyyah berlebihan. Apabila keimanannya kepada Allah Swt. kukuh, ia akan dapat mengendalikan dirinya dari sikap ana-niyyah dan bersikap menghormati  orang lain.

Akibat Sikap Ana-niyyaa

Setiap yang berlebihan pastilah membawa kerusakan. Termasuk dalam hal ini sikap ana-niyyah yang berlebihan. Sikap ana-niyyah yang berlebihan Ia akan dijauhi oleh orang lain akibat kesombongannya. Ia akan diabaikan orang lain karena tidak mempedulikan  orang lain. Mungkin saja ada orang yang tetap mendekat kepadanya karena kelebihan yang ia miliki. Akan tetapi kedekatan seperti itu tidak akan dapat tulus dari dalam hati. Kedekatan seperti itu hanyalah fatamorgana. Saat kelebihan itu tidak ada lagi, para “sahabat” itu pun pergi meninggalkannya.

Menghindari  Sikap Ana-niyyah

Melihat akibat seperti tersebut di atas, orang yang mampu menggunakan hati nurani akan berpikir dua kali untuk bersikap egois. Satu cara ampuh untuk menghindari sikap ana-niyyah adalah
menyadari bahwa diri kita hanyalah manusia yang memiliki kekurangan. Kita bisa berbuat  salah dan lupa. Demikian pula orang lain. Dengan demikian, saat memandang  diri sendiri kita tidak akan terjerumus pada sikap egois berlebihan.

Cara lain yang dapat kita lakukan adalah menyadari bahwa sehebat apa pun kita, pasti ada orang lain yang lebih hebat dari kita. Saat merasa  kaya, yakinlah bahwa ada orang yang lebih kaya dari kita. Saat merasa pandai, yakinlah bahwa ada orang lain yang lebih pandai. Dengan demikian, kita tidak akan merasa diri paling hebat dan egois. Perhatikanlah  pesan Allah Swt. dalam Surah Yusuf [12] ayat 76 berikut ini Artinya:
. . . dan di atas orang yang memiliki ilmu pastilah ada orang yang lebih pandai.

0 Response to "Pengertian Ana-niyyaa, Contoh Sikap Ana-niyyaa, Sebab Ana-niyyaa. AkibatAna-niyyaa dan Cara Menghidari Ana-niyyaa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel