Bayi Yang Diberi ASI Lebih Tidak Sabar Dalam Menyusu
Bisakah bayi sabar dan menunggu? Sebetulnya bisa, dan musti diajarkan.
Setiap bayi Anda menangis, apakah Anda langsung terbirit-birit menghampirinya? Pada satu sisi, memang seperti itu tampaknya “tugas” ibu. Karena, ibu mana sih, yang tega mendengar bayinya menangis? Tapi di sisi lain, sesekali pasti Anda pernah gemas, kan? Tak bisakah bayi Anda menunggu sebentaaaar saja ketika menginginkan sesuatu, dan kebetulan Anda sedang tanggung mengerjakan hal lain –misalnya sedang buang air?
Bayi yang masih mendapat ASI Eksklusif, menurut Dr. Jörn Borke, psikolog perkembangan di Universitas Osnabrück, Jerman, ternyata memang tidak dapat menunggu. Pada 6 bulan awal hidupnya, situasinya sudah jelas, yaitu “sekarang, saat ini juga, dan segera”. Sebenarnya sifat tak sabaran itu bukan sepenuhnya kehendak bayi. Masalahnya adalah, bayi muda belum bisa mengatur kapan ia harus menangis. Instink-nyalah yang mengendalikan. “Begitu bayi butuh sesuatu, tangisnya secara otomatis membahana. Itu di luar kontrol bayi, “ kata Dokter Jorn.
Untuk perkembangan selanjutnya, yaitu setelah bayi mulai mendapat makanan tambahan atau di usia 6 bulan, barulah Anda bisa mulai memberi reaksi yang tepat dan benar terhadap tangis bayi. “Tepat dan benar, artinya ketika bayi mulai menangis, memang harus ada orang yang merespon, tapi tidak perlu berlari-lari atau tergopoh-gopoh,“ ujar dr John.
0 Response to "Bayi Yang Diberi ASI Lebih Tidak Sabar Dalam Menyusu"
Post a Comment